Selamat datang para ibu hamil, semoga sehat selalu demi sang bayi. Pada kesempatan ini, kami berbagi Cara Mengatasi Banjir Ludah Saat Hamil Muda. Selamat membaca.
Pernahkah Anda mengalami masalah kebanjiran air ludah saat hamil? Hal ini tentunya sangat merepotkan dan tak jarang membuat ibu hamil mau tidak mau harus bolak balik ke kamar mandi untuk membuang air liur. Apalagi jika diikuti dengan perasaan mual-mual yang berujung pada muntah-muntah. Alhasil semua aktivitas pasti akan menjadi terganggu.
Kelebihan air liur adalah gejala umum pada kehamilan yang disebut sebagai Ptyalism dan biasanya dialami oleh ibu hamil selama enam bulan pertama kehamilan. Terkadang sindrom seperti ini ada kaitannya dengan morning sickness, ketidakseimbangan hormon memicu rasa mual yang menyebabkan ibu hamil kurang mampu menelan air liur, sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan air liur itu sendiri di dalam mulut.
Pada keadaan normal, kelenjar ludah menghasilkan sekitar satu setengah liter air liur setiap harinya, namun tidak semua orang bisa menyadari keberadaan air ludah yang cukup banyak dihasilkan oleh tubuh ini, karena adanya kebiasaan menelan secara terus menerus yang alami terjadi pada mulut manusia. Apalagi fenomena umum yang sering dialami oleh ibu hamil seperti Heartburn atau perasaan terbakar di bagian dada akibat terlalu kenyang dapat mengakibatkan produksi air liur yang meningkat. Ini disebabkan oleh sebagian dari isi perut yang bersifat asam, sehingga cenderung menyebabkan iritasi kerongkongan yang berujung pada perasaan sensasi seperti terbakar.
Akibatnya gejala banjir air ludah ini benar-benar menjadi hal yang sangat menjengkelkan, lalu bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa tips yang banyak direkomendasikan oleh para dokter untuk membantu mencegah bertambah buruknya dampak dari gejala tersebut:
Akibatnya gejala banjir air ludah ini benar-benar menjadi hal yang sangat menjengkelkan, lalu bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa tips yang banyak direkomendasikan oleh para dokter untuk membantu mencegah bertambah buruknya dampak dari gejala tersebut:
- Rajin-rajinlah membersihkan mulut dengan menggunakan obat kumur, karena ada beberapa di antaranya yang berhasil mengurangi jumlah air ludah di dalam mulut dengan rutin menggunakan obat kumur, apalagi jika menggunakan aroma minty.
- Berhenti merokok, karena kebiasaan tersebut bisa juga meningkatkan kadar air liur dalam mulut, apalagi merokok sangat berbahaya bagi kesehatan janin.
- Lebih sering menyikat gigi setiap hari.
- Mengunyah permen karet. Sebaiknya permen karet yang tanpa pemanis atau gula, karena kandungan glukosa berlebihan juga tidak baik bagi ibu hamil.
- Mengonsumsi makanan non tepung seperti selada, paprika, seledri, lobak, telur, keju cheddar, dan mozzarella dapat membantu mengatasi banjir air ludah.
Cara yang terbaik sebenarnya adalah dengan menelan air ludah itu sendiri. Apabila hal ini menimbulkan rasa mual atau kurang nyaman di mulut, maka sebaiknya dikeluarkan tapi dengan banyak air agar tidak dehidrasi.
Namun, hal yang perlu diingat adalah masalah ini terjadi pada trisemester pertama kehamilan dan biasanya akan hilang pada minggu ke 12-14. Jadi sebaiknya bersabarlah dan nikmatilah masa kehamilan Anda, karena semuanya akan menjadi lebih baik nantinya.
Namun, hal yang perlu diingat adalah masalah ini terjadi pada trisemester pertama kehamilan dan biasanya akan hilang pada minggu ke 12-14. Jadi sebaiknya bersabarlah dan nikmatilah masa kehamilan Anda, karena semuanya akan menjadi lebih baik nantinya.
Demikian, semoga bermanfaat bagi kita.
Posting Komentar