Sebagaimana
seorang kekasih yang selalu diharap-harap kedatangannya; rasanya tak ingin berpisah
sekalipun cuma sedetik; demikian halnya bulan Ramadhan seperti digambarkan
sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba
mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap dalam satu tahun
adalah bulan Ramadhan terus."
Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa kita layak merindukan Ramadhan
1.
Gelar ketaqwaan
Taqwa
adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada
gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu
meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan
di dunia, dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.
"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183) Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain:
a.
Jalan keluar dari semua masalah Kemampuan manusia
amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari
masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi
bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi
Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini.
"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2) "...Dan barang siapa bertaqwa
kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya."
(QS. Ath Thalaaq: 4)
b.
Dicukupi kebutuhannya"Dan memberinya rezeki
dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq:
3)
c.
Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati
Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah
menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang
yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan. "Hai
anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)
menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)
2.
Bulan pengampunan
Tidak
ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang
tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Namun manusia yang baik adalah yang paling
sedikit dosanya, lalu bertobat dan berjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu
lagi.
Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."
Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."
3.
Pahala dilipatgandakan
Tidak
hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat
kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda,
"Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan
sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR. Bukhari
Muslim)
Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakan amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah selagi Allah menggelar obral pahala.
4.
Pintu surga dibuka dan neraka ditutup
"Kalau
datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan
setan-setan terbelenggu."(HR Muslim)
Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi.
Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi.
Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan menggoda manusia.
5.
Ibadah istimewa
Keistimewaan
puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan anak Adam
itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena
ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku."
(HR Bukhari Muslim)
Menurut Quraish Shihab, salah seorang mufassir Indonesia, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat Allah, begitulah subtansi puasa.
Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini tahap dasar meneladani Allah.
Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah.
Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam
sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.
Perlu ditekankan bahwa meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja.
6.
Dicintai Allah
Nah,
sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila sudah
dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah mencintai
hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah mencintai
seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi penglihatan untuk
matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya."
(HR Bukhari)
7.
Do'a dikabulkan
"Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa Aku
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia berdo'a, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." (QS. al-Baqarah: 186)
Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a tapi sebenarnya tidak berdo'a, yaitu do'anya orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku."
Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a tapi sebenarnya tidak berdo'a, yaitu do'anya orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku."
Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi saw, "Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku tolong meski tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kesucian pakaian, kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan terkabulnya do'a. Nabi pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh itu bisa mengantarkan do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa'nya?
Jadi
do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. Di bulan
Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa kita, semakin
tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, semakin besar
kemungkinan untuk dikabulkan do'a.
8.
Lailatul Qodar
Pada
bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking mulianya
Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS. al-Qadr).
Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur'an
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.
Beberapa
hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad, "Lailatul qadar
adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluh malam
terakhir, malam kedua puluh satu atau dua puluh tiga atau dua puluh lima atau dua puluh tujuh atau dua puluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap
ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang."
terakhir, malam kedua puluh satu atau dua puluh tiga atau dua puluh lima atau dua puluh tujuh atau dua puluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap
ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang."
Mengapa
ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena dua puluh
malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah suatu
persiapan untuk menyambut lailatul qodar. Ada dua tanda lailatul qadar. Al
Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat
JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan / kedamaian sampai terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)
Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan
tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus
bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan / kedamaian sampai terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)
Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan
tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus
bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.
9.
Meningkatkan kesehatan
Sudah
banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan
puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat
pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk
ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum).
ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum).
Jika
malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat
pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang
lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total.
Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli
kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat
sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menghambat
perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh
manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan
menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
Manfaat
puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas,
mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam
lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi,
meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi
fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan
syaraf.
10. Penuh harapan
syaraf.
10. Penuh harapan
Saat
berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang
sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah...
rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi
harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna. "Setiap
orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan
saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).
11.
Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan
"Sesungguhnya
di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan dilewati oleh
orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak diperbolehkan seseorang
melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)
12. Minum air telaganya Rasulullah saw
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)
12. Minum air telaganya Rasulullah saw
"Barangsiapa
pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu
menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit
pun mengurangi pahala orang lain.
Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski
dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Baihaqi)
Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski
dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Baihaqi)
13.
Berkumpul dengan sanak keluarga
Pada
tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari
kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan.
Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu
yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.
yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.
Silahturahim
dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung kapan saja.
Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru itu momentum
bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR. Bukhari)
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR. Bukhari)
14.
Qaulan tsaqiilaa
Pada
malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan
tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya
seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3).
Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.
Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.
Shalat
malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari
nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk membaca
Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya).
Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.
Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.
Dengan
keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan
tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan
berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka
orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.
orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.
15.
Hartanya tersucikan
Setiap
Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua
zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang
berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5
persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya.
persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya.
Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna mensucikan
hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah dan
menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan
mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang tidak
barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.
Posting Komentar