Humor :



ANAK KOK DIJUMLAH


Kadang-kadang keluguan orang mengalahkan kepintaran orang yang terpelajar.  Kadang-kadang kepolosan orang dikatakan kampungan, padahal mereka adalah orang yang benar.
Pak Sabar sebagai orang yang lugu dan polos, suatu kali didatangi petugas evaluasi bantuan keluarga miskin untuk ditanya beberapa hal :
Petugas

:
Pak Sabar, apakah tidak mengajukan surat miskin untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah?
Pak Sabar
:
Tidak
Petugas

:
Apakah bapak tidak iri dengan tetangga bapak yang menerima bantuan?
Pak Sabar
:
Tidak
Petugas


Apakah bapak tidak melakukan protes ke pak lurah atas hal ini?
Pak Sabar
:
Tidak
Petugas

:
Bapak ini bagaimana sih! Tidak mengajukan surat miskin, tidak iri, tidak protes, tetapi tadi sebelum ini bapak menggerutu.
Pak Sabar
:
Ya terang saja saya menggerutu, saya mengajukan surat miskin tidak digubris, saya iri, dan protes saya sepertinya tidak ada gunanya.
Petugas

:
Pantas saja Pak Sabar digituin sama Pak Lurah, habisnya ngomongnya nggak jelas sih!
Pak Sabar
:
Apanya yang nggak jelas? Bapak saja yang kurang cerdas!
Petugas

:
Apa? Kok malah menghina saya!
Pak Sabar
:
Tadi bapak tanya apa ke saya?
Petugas

:
Tidak mengajukan surat miskin?
Pak Sabar
:
Jawaban saya apa?
Petugas

:
Tidak.
Pak Sabar
:
Lah kalau tidak mengajukan surat miskin” saya jawab tidak, tidak, dijawab tidak. Apa artinya?
Petugas

:
Artinya mengajukan.
Pak Sabar
:
Lalu tidak iri dengan tetangga bapak” saya jawab tidak” , artinya apa?
Petugas

:
Iri, dong! Berarti Pak Sabar protes juga dong.
Pak Sabar
:
Yaiyalaah ……

Petugas evaluasi baru menyadari bahwa jawaban Pak Sabar tidak salah, bahkan ia merasa malu dalam hati kalah dengan orang seperti Pak Sabar. Tetapi sebagai petugas ia melanjutkan tugasnya untuk mendata.
Petugas
:
Pak Sabar …… mohon data berikutnya, berapa jumlah anak Bapak.
Pak Sabar
:
Jumlah?
Petugas
:
Iya jumlah, misalnya 3 , 4 atau yang lain.
Pak Sabar
:
Wah nggak ngerti, saya nggak paham dengan pertanyaan Bapak!
Petugas
:
Tinggal dijumlah saja kok!
Pak Sabar
:
Saya kok heran dengan bapak sih, anak kok dijumlah…..
Petugas
:
Apa susahnya sih Pak?
Pak Sabar
:
Susah dong! Memangnya anak bisa dijumlah, sebab sepengetahuan saya YANG BISA DIJUMLAH ITU BILANGAN, bukan orang!

Untuk yang kedua kalinya petugas evaluasi itu kaget dan merasa benar-benar bodoh di hadapan Pak Sabar. Benar, Pak Sabar benar, piker petugas itu. ***

Post a Comment