Belajar dari rumah tak menghalangi kecintaan siswa terhadap almamaternya. Hal itu dibuktikan dengan partisipasi siswa yang aktif mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan oleh guru masing-masing mata pelajaran. 
#learnfromhome Tak Halangi Siswa Cinta Almamater

Plt Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK), Supriano mengatakan, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah hal baru. Dengan begitu, masih banyak sekolah dan guru yang belum siap. Pasalnya, sistem pembelajaran ini sangat berbeda dengan sistem belajar tatap muka.
Untuk mendukung dan mendorong para guru menjalankan PJJ berbasis teknologi ini, maka Kemdikbud meluncurkan portal https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/. Laman ini hadir sebagai wadah para guru, organisasi penggerak, praktisi pendidikan, dan relawan pendidikan serta semua pihak yang peduli pendidikan untuk bergotong royong dan berkolaborasi.
“Di laman Guru Berbagi ini, para guru atau praktisi pendidikan yang mempunyai praktik baik atau mempunyai model-model pembelajaran berbasis teknologi bisa mengunggahnya karena kita yakin guru-guru kita sangat kreatif,” kata Supriano saat meluncurkan portal tersebut secara daring, Selasa (31/3/2020) petang.
Supriano menyebutkan, hadirnya portal Guru Berbagi ini bertujuan sebagai wadah dan kekuatan bagi guru-guru yang belum mempunyai model atau praktik baik pembelajaran. Dengan begitu, mereka dapat berbagi dan berdialog bersama guru-guru lain. Selain itu, para guru yang memiliki praktik baik juga dapat mengunggah praktik baik yang mereka miliki.
Meski terbuka untuk umum, Supriano mengatakan, portal Guru Berbagi ini tetap memiliki norma-norma yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang ingin berbagi praktik baik. Portal ini bebas dari segala paham yang bertentangan dengan ideolgi bangsa. Tujuannya, agar materi ataupun praktik baik yang dibagikan benar-benar membantu mendorong para guru untuk kreatif menerapkan PJJ.
“Hadirnya laman ini merupakan bentuk dari peran Kemdikbud untuk menyediakan bahan-bahan yang bisa digunakan oleh para guru dalam pembelajaran yang memanfaatkan tekologi,” ujarnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran, Iwan Syahril. Menurut dia, hadirnya portal Guru Berbagi ini merupakan bentuk inisiatif Kemdikbud mewadahi para guru dan penggiat pendidikan untuk dapat lebih mandiri menerapkan PJJ. Guru dapat menyiapkan paket materi pembelajaran untuk siswa dalam segala kondisi, misalnya guru tidak harus menyiapkan semua pembelajaran berbasis daring tetapi dapat juga berbasis luring.
Iwan mengimbau para guru saat ini agar tidak fokus pada ketuntasan kurikulum pendidikan. Namun, mereka harus fokus pada menyiapkan pembelajaran yang kreatif dan bermakna untuk para siswa.
“Tugas kita sekarang ini bukan menuntaskan semua kurikulum tetapi menghadirkan materi-materi yang bermakna sesuai dengan situasi saat ini yang penuh dengan keterbatasan,” ujarnya.
Direktur GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemdikbud, Praptono menambahkan, dalam laman Guru Berbagi terdapat tiga fitur yang dipersiapkan. Pertama, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru bisa mengunggah atau mengunduh contoh RPP yang dibutuhkan.
Kedua, artikel dengan banyak tips serta model pembelajaran yang bisa ditiru oleh para guru. Ketiga, aksi sebagai wadah komunikasi interaksi guru dengan pihak organisasi atau pihak manapun untuk saling bertukar pikiran.
Praptono menyebutkan, organisasi penggerak ataupun relawan bisa berkontribusi dalam laman ini.

Post a Comment